MAKALAH NEURAL NEWROK
MAKALAH NEURAL NETWORK
Tugas Mata Kuliah
Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Disusun Oleh :
Derlan Crystian
Dicky Rizky Pratama
Dwi Bagaskara
Eric Gorlitz
Fajar Syairillah
Frendy Pratama
Guntur Buana P
Fatmawati Dewi
Hana Rahmi Adilah
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018
PENDAHULUAN
Cabang
ilmu kecerdasan buatan cukup luas, dan erat kaitannya dengan disiplin ilmu yang
lainnya. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aplikasi yang merupakan hasil
kombinasi dari berbagai ilmu. Seperti halnya yang ada pada peralatan medis yang
berbentuk aplikasi. Sudah berkembang bahwa aplikasi yang dibuat merupakan hasil
perpaduan dari ilmu kecerdasan buatan dan juga ilmu kedokteran atau lebih
khusus lagi yaitu ilmu biologi.
Neural Network merupakan kategori ilmu Soft
Computing. Neural Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia
yang mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan
output. Output diperoleh dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di
dalam otak manusia. Kemampuan manusia dalam memproses informasi merupakan hasil
kompleksitas proses di dalam otak. Misalnya, yang terjadi pada anak-anak,
mereka mampu belajar untuk melakukan pengenalan meskipun mereka tidak
mengetahui algoritma apa yang digunakan. Kekuatan komputasi yang luar biasa
dari otak manusia ini merupakan sebuah keunggulan di dalam kajian ilmu
pengetahuan.
Fungsi dari Neural Network diantaranya
adalah:
Pengklasifikasian pola
Memetakan pola yang didapat dari input ke
dalam pola baru pad output
Penyimpan pola yang akan dipanggil kembali
Memetakan pola-pola yang sejenis
Pengoptimasi permasalahan
Prediksi
PEMBAHASAN
SEJARAH
Perkembangan
ilmu Neural Network sudah ada sejak tahun 1943 ketika Warren McCulloch dan
Walter Pitts memperkenalkan perhitungan model neural network yang pertama
kalinya. Mereka melakukan kombinasi beberapa processing unit sederhana
bersama-sama yang mampu memberikan peningkatan secara keseluruhan pada kekuatan
komputasi.
Keberhasilan perceptron dalam
pengklasifikasian pola tertentu ini tidak sepenuhnya sempurna, masih ditemukan
juga beberapa keterbatasan didalamnya. Perceptron tidak mampu untuk
menyelesaikan permasalahan XOR (exclusive-OR). Penilaian terhadap keterbatasan
neural network ini membuat penelitian di bidang ini sempat mati selama kurang
lebih 15 tahun. Namun demikian, perceptron berhasil menjadi sebuah dasar untuk
penelitian-penelitian selanjutnya di bidang neural network. Pengkajian terhadap
neural network mulai berkembang lagi selanjutnya di awal tahun 1980-an. Para
peneliti banyak menemukan bidang interest baru pada domain ilmu neural network.
Penelitian terakhir diantaranya adalah mesin Boltzmann, jaringan Hopfield,
model pembelajaran kompetitif, multilayer network, dan teori model
resonansi adaptif.
Untuk saat ini, Neural Network sudah dapat
diterapkan pada beberapa task, diantaranya classification, recognition,
approximation, prediction, clusterization, memory simulation dan banyak
task-task berbeda yang lainnya, dimana jumlahnya semakin bertambah seiring
berjalannya waktu.
Definisi Neurall Network
Neural Networks (Jaringan Saraf Tiruan)
menurut Haykin [4] didefinisikan sebagai berikut :
“Sebuah neural network (JST: Jaringan Saraf
Tiruan) adalah prosesor yang terdistribusi paralel, terbuat dari unit-unit yang
sederhana, dan memiliki kemampuan untuk menyimpan pengetahuan yang diperoleh
secara eksperimental dan siap pakai untuk berbagai tujuan. Neural network ini
meniru otak manusia dari sudut : 1) Pengetahuan diperoleh oleh network dari
lingkungan, melalui suatu proses pembelajaran. 2) Kekuatan koneksi antar unit
yang disebut synaptic weights,berfungsi untuk menyimpan pengetahuan yang telah
diperoleh oleh jaringan tersebut.”
Secara sederhana, Jaringan Syaraf Tiruan
adalah sebuah alat pemodelan data statistik non-linier. Jaringan
Syaraf Tiruan dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang kompleks antara
input dan output untuk menemukan pola-pola pada data. Menurut suatu teorema
yang disebut "teorema penaksiran universal", Jaringan Syaraf Tiruan
dengan minimal sebuah lapis tersembunyi dengan fungsi aktivasi non-linear dapat
memodelkan seluruh fungsi terukur Boreal apapun dari suatu dimensi ke dimensi
lainnya.
Konsep Neural Network
1. Proses Kerja Jaringan Syaraf Pada
Otak Manusia
Ide dasar Neural Network dimulai dari otak
manusia, dimana otak memuat sekitar 1011 neuron. Neuron ini
berfungsi memproses setiap informasi yang masuk. Satu neuron memiliki 1 akson,
dan minimal 1 dendrit. Setiap sel syaraf terhubung dengan syaraf lain,
jumlahnya mencapai sekitar 104 sinapsis. Masing-masing sel itu saling
berinteraksi satu sama lain yang menghasilkan kemampuan tertentu pada kerja
otak manusia.
Dari gambar di atas, bisa dilihat ada
beberapa bagian dari otak manusia, yaitu:
Dendrit (Dendrites) berfungsi untuk
mengirimkan impuls yang diterima ke badan sel syaraf.
Akson (Axon) berfungsi untuk mengirimkan
impuls dari badan sel ke jaringan lain
Sinapsis berfungsi sebagai unit fungsional
di antara dua sel syaraf.
Proses yang terjadi pada otak manusia
adalah:
Sebuah neuron menerima impuls dari neuron
lain melalui dendrit dan mengirimkan sinyal yang dihasilkan oleh badan sel
melalui akson. Akson dari sel syaraf ini bercabang-cabang dan berhubungan
dengan dendrit dari sel syaraf lain dengan cara mengirimkan impuls melalui
sinapsis. Sinapsis adalah unit fungsional antara 2 buah sel syaraf, misal A dan
B, dimana yang satu adalah serabut akson dari neuron A dan satunya lagi adalah
dendrit dari neuron B. Kekuatan sinapsis bisa menurun/meningkat tergantung
seberapa besar tingkat propagasi (penyiaran) sinyal yang diterimanya.
Impuls-impuls sinyal (informasi) akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi
batasan tertentu, yang sering disebut dengan nilai ambang (threshold).
2. Struktur Neural Network
Dari struktur neuron pada otak manusia, dan
proses kerja yang dijelaskan di atas, maka konsep dasar pembangunan neural
network buatan (Artificial Neural Network) terbentuk. Ide mendasar dari
Artificial Neural Network (ANN) adalah mengadopsi mekanisme berpikir sebuah
sistem atau aplikasi yang menyerupai otak manusia, baik untuk pemrosesan
berbagai sinyal elemen yang diterima, toleransi terhadap kesalahan/error, dan
juga parallel processing.
Karakteristik dari ANN dilihat dari pola
hubungan antar neuron, metode penentuan bobot dari tiap koneksi, dan fungsi
aktivasinya. Gambar di atas menjelaskan struktur ANN secara mendasar, yang
dalam kenyataannya tidak hanya sederhana seperti itu.
Input, berfungsi seperti dendrite
Output, berfungsi seperti akson
Fungsi aktivasi, berfungsi seperti sinapsis
Neural network dibangun dari banyak
node/unit yang dihubungkan oleh link secara langsung. Link dari unit yang satu
ke unit yang lainnya digunakan untuk melakukan propagasi aktivasi dari unit
pertama ke unit selanjutnya. Setiap link memiliki bobot numerik. Bobot ini
menentukan kekuatan serta penanda dari sebuah konektivitas.
Proses pada ANN dimulai dari input yang
diterima oleh neuron beserta dengan nilai bobot dari tiap-tiap input yang ada.
Setelah masuk ke dalam neuron, nilai input yang ada akan dijumlahkan oleh suatu
fungsi perambatan (summing function), yang bisa dilihat seperti pada di gambar
dengan lambang sigma (∑). Hasil penjumlahan akan diproses oleh fungsi aktivasi
setiap neuron, disini akan dibandingkan hasil penjumlahan dengan threshold (nilai
ambang) tertentu. Jika nilai melebihi threshold, maka aktivasi neuron akan
dibatalkan, sebaliknya, jika masih dibawah nilai threshold, neuron akan
diaktifkan. Setelah aktif, neuron akan mengirimkan nilai output melalui
bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan dengannya. Proses ini
akan terus berulang pada input-input selanjutnya.
ANN terdiri dari banyak neuron di dalamnya.
Neuron-neuron ini akan dikelompokkan ke dalam beberapa layer. Neuron yang
terdapat pada tiap layer dihubungkan dengan neuron pada layer lainnya. Hal ini
tentunya tidak berlaku pada layer input dan output, tapi hanya layer yang
berada di antaranya. Informasi yang diterima di layer input dilanjutkan ke
layer-layer dalam ANN secara satu persatu hingga mencapai layer terakhir/layer
output. Layer yang terletak di antara input dan output disebut sebagai hidden
layer. Namun, tidak semua ANN memiliki hidden layer, ada juga yang hanya
terdapat layer input dan output saja.
Algoritma Dalam Jaringan Saraf Tiruan.
Algoritma Backpropagation
Salah satu
algoritma pelatihan jaringan syaraf tiruan yang banyakdimanfaatkan dalam bidang
pengenalan pola adalah backpropagation. Algoritma iniumumnya digunakan pada
jaringan syaraf tiruan yang berjenis multi-layer feed-forward, yang tersusun
dari beberapa lapisan dan sinyal dialirkan secara searah dariinput menuju
output. Algoritma pelatihan backpropagation pada dasarnya terdiri dari
tigatahapan [Fausett, 1994], yaitu:
Input nilai data pelatihan sehingga
diperoleh nilai output.
Propagasi balik dari nilai error yang
diperoleh.
Penyesuaian bobot koneksi untuk
meminimalkan nilai error.
Ketiga tahapan tersebut diulangi
terus-menerus sampai mendapatkan nilai error yang diinginkan. Setelah training
selesai dilakukan, hanya tahap pertama yang diperlukan untuk memanfaatkan
jaringan syaraf tiruan tersebut. Secara matematis [Rumelhart, 1986], ide dasar
dari algoritmabackpropagation ini sesungguhnya adalah penerapan dari aturan
rantai (chain rule) untuk menghitung pengaruh masing-masing bobot terhadap
fungsi error.
Algoritma Quickprop
Pada algoritma
Quickprop dilakukan pendekatan dengan asumsi bahwakurva fungsi error terhadap
masing-masing bobot penghubung berbentuk parabolayang terbuka ke atas, dan
gradien dari kurva error untuk suatu bobot tidakterpengaruh oleh bobot-bobot
yang lain [Fahlman, 1988]. Dengan demikian perhitungan perubahan bobot hanya
menggunakan informasi lokal pada masing-masing bobot. Perubahan bobot pada
algoritma Quickprop dirumuskan sebagai berikut: Pada eksperimen dengan masalah
XOR dan encoder/decoder [Fahlman,1988], terbukti bahwa algoritma Quickprop
dapat meningkatkan kecepatantraining. Eksperimen dari [Schiffmann, 1993] juga
menunjukkan peningkatankecepatan training dan unjuk kerja yang signifikan.
Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan
Secara umum, Arsitektur JST terdiri atas
beberapa lapisan, yaitu lapisanmasukan (input layer), lapisan tersembunyi
(hidden layer), dan lapisan keluaran (output layer). Masing-masing lapisan
mempunyai jumlah node atau neuron yang berbeda-beda. Arsitektur JST tersebut
dapat diilustrasikan sebagai gambar berikut ini :
Gambar 1.2 Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan
1. Lapisan Masukan (input layer)
Lapisan masukan merupakan lapisan yang
terdiri dari beberapa neuronyang akan menerima sinyal dari luar dan kemudian
meneruskan ke neuron-neuron lain dalam jaringan. Lapisan ini dillhami
berdasarkan cirri-ciri dancara kerja sel-sel saraf sensori pada jaringan saraf
biologi.
2. Lapisan tersembunyi (hidden layer)
Lapisan tersembunyi merupakan tiruan dari
sel-sel syaraf konektor pada jaringan saraf bilogis. Lapisan tersembunyi
berfungsi meningkatkan kemampuan jaringan dalam memecahkan masalah. Konsekuensi
dari adanya lapisan ini adalah pelatihan menjadi makin sulit atau lama.
3. Lapisan keluaran (output layer)
Lapisan keluaran berfungsi menyalurkan
sinyal-sinyal keluaran hasil pemrosesan jaringan. Lapisan ini juga terdiri dair
sejumlah neuron. Lapisan keluaran merupakan tiruan dari sel saraf motor pada
jaringan saraf biologis.
PENUTUP
Kesimpulan
Soft Computing merupakan inovasi
baru dalam membangun sistem cerdas yaitu sistem yang memiliki keahlian seperti
manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja
lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan.
Jaringan Syaraf Tiruan atau Neurall
Network adalah sebuah alat pemodelan data statistik non-linier.
Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang kompleks
antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
Neural Network sudah ditemukan pada
tahun 1943 oleh Warren McCulloch dan Walter Pitts,
mereka memperkenalkan perhitungan model neural network yang pertama
kalinya. Mereka melakukan kombinasi beberapa processing unit sederhana
bersama-sama yang mampu memberikan peningkatan secara keseluruhan pada kekuatan
komputasi.
Saran
Demikian tulisan ini kami buat. Kami sadar
akan banyaknya kekurangan dan banyaknya kesalahan yang kami buat sehingga
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik tuhan
YME. Kami juga membutuhkan kritik dan saran agar bisa menjadikan motivasi bagi
kami agar kedepan bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Terimakasih juga kami ucapkan kepada segala pihak yang telah
membantu hingga makalah ini sapat kami selesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://statistikawanku.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-jaringan-syaraf-tiruan-neural-network/
https://deqwan1.blogspot.co.id/2013/06/makalah-jaringan-saraf-tiruan-neural.html
https://rezkal
.wordpress.com/2013/01/17/jaringan-saraf-tiruan-artificial-neural-network/
https://socs.binus.ac.id/2012/07/26/konsep-neural-network/
Komentar
Posting Komentar